Memilih Cetak Buku Berwarna: HVS atau Art Paper?

Memilih jenis kertas untuk mencetak buku berwarna merupakan keputusan penting dalam dunia penerbitan. Dua jenis kertas yang sering menjadi pilihan adalah HVS dan Art Paper. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari hasil cetak, harga, hingga proses penjilidan. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kertas untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat.

HVS: Pilihan Hemat dan Sederhana

Kertas HVS memiliki permukaan yang tidak mengkilap, sehingga tidak memberikan kesan mewah. Namun, kertas ini sangat cocok untuk buku berwarna yang mengutamakan fungsi dibanding estetika, seperti buku pelajaran, laporan, atau panduan teknis. Keunggulan HVS adalah:

  1. Lebih Hemat Biaya
    Dalam pencetakan menggunakan HVS, biaya warna hanya dihitung berdasarkan halaman yang dicetak berwarna. Halaman hitam putih tetap dihitung dengan harga standar hitam putih, sehingga lebih efisien untuk buku yang hanya memiliki beberapa halaman berwarna.
  2. Proses Penjilidan Lebih Mudah dan Murah
    HVS dapat dijilid menggunakan metode sederhana seperti jilid bending atau lem biasa. Biaya penjilidan dengan metode ini lebih murah, dan pengerjaannya juga lebih cepat dibandingkan dengan art paper.

Namun, karena sifatnya yang sederhana, kertas HVS mungkin kurang cocok untuk buku yang membutuhkan tampilan visual mewah, seperti buku foto atau katalog.

Art Paper: Kesan Mewah dengan Harga Lebih Tinggi

Jika Anda mencari tampilan buku yang mewah, kertas Art Paper adalah pilihan yang tepat. Kertas ini memiliki permukaan mengkilap, sering digunakan untuk buku dengan kualitas visual tinggi seperti majalah, katalog, atau buku seni. Keunggulan art paper meliputi:

  1. Tampilan Visual yang Mewah
    Cetakan di atas art paper terlihat lebih hidup dan profesional. Permukaannya yang licin dan mengkilap memberikan kesan seperti majalah berkualitas tinggi.
  2. Khusus untuk Cetak Warna
    Art paper dirancang untuk mencetak warna secara optimal. Namun, semua halaman, baik yang berwarna maupun hitam putih, akan dihitung sebagai cetak warna, sehingga biaya cetaknya lebih mahal dibanding HVS.
  3. Penjilidan Lebih Rumit
    Karena sifatnya yang licin, penjilidan art paper memerlukan teknik khusus. Jika hanya menggunakan lem, kertas ini rawan brodol (lepas). Untuk buku tipis, penjilidan staples bisa menjadi solusi. Namun, untuk buku yang lebih tebal, penjilidan harus menggunakan metode jahit benang, yang memakan waktu lebih lama dan meningkatkan biaya produksi.

Mana yang Harus Dipilih?

Pilihan antara HVS dan art paper sangat bergantung pada kebutuhan dan anggaran. Berikut panduan singkat:

  • Pilih HVS jika:

    • Buku tidak memerlukan kesan mewah.
    • Ada kombinasi halaman hitam putih dan berwarna, sehingga penghematan biaya lebih besar.
    • Anda ingin proses cetak dan penjilidan yang lebih cepat dan hemat.
  • Pilih Art Paper jika:

    • Buku memerlukan kesan profesional dan estetika tinggi, seperti katalog atau buku seni.
    • Seluruh isi buku dicetak berwarna untuk hasil maksimal.
    • Anda siap dengan biaya lebih tinggi dan waktu pengerjaan yang lebih lama.

Kesimpulan

Setiap jenis kertas memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. HVS adalah pilihan praktis dan ekonomis untuk buku berwarna dengan fokus pada isi, sementara Art Paper lebih cocok untuk buku yang memerlukan tampilan visual menonjol. Dengan memahami kebutuhan dan tujuan penerbitan, Anda dapat memilih kertas yang paling sesuai untuk mencetak buku Anda.

Info penerbitan buku:
PT Pustaka Saga Jawadwipa
085655396657