PENGEMBANGAN NANO HERBAL KOMBINASI EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrum) DAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) SEBAGAI OBAT HERBAL TERSTANDAR AFRODISIAKA

Penulis: Prof. Dr. Sukardiman., Apt., MS dan apt. Rosita Handayani., S.Farm., MSi
Harga: Rp. 65.000

Permasalahan utama untuk pengembangan produk obat herbal dengan bahan bioaktifnya adalah ekstrak etanol dimana tingkat kelarutan , bioavailabilitas , absorbsi zat aktif dan stabilitas yang sangat rendah. Hal ini termasuk pengembangan penelitian aktiftas afrodisiaka pada sediaan sirup campuran ekstrak etanol 70% rimpang jahe merah (Zingiber ofcinale Rosc. var. rubrum) dan rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) secara in vivo. Analisis hasil uji belum optimum ini di sebabkan karena tingkat kelarutan ekstrak yang sangat rendah sehingga sediaan sirup masih banyak pertikel yang belum terlarut. Untuk mendapatkan efek terapi yang optimal perlu inovasi dibuat menjadi sediaan nano herbal dalam bentuk Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS), sehingga bisa meningkatkan kelarutan bahan bioaktif dan bioavaibilitasnya. Teknologi nano adalah suatu teknologi dimana partikel obat dibuat dalam skala nano (10 nm – 1000 nm) , sehingga teknologi nano dapat mengatasi permasalahan tersebut diatas, bahan-bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan nano herbal adalah VCO, PEG400 dan Tween .